Info Seputar Sukabumi

Jumat, 09 Maret 2018

7 Jajanan Pasar Indonesia yang paling banyak Dicari

Jajanan Pasar Indonesia yang paling Digemari
Jajanan Pasar Indonesia yang paling Dicari
Jajanan Pasar Indonesia yang paling banyak Dicari – Kebudayaan dan kearifan lokal yang merupakan warisan leluhur bangsa Indonesia dari sejak ratusan tahun lalu semakin tergerus keberadaannya akibat perubahan pola konsumsi, kedatangan dan terciptanya produk kebudayaan baru hasil asimilasi berbagai kebudayaan. Namun, berbeda kondisinya dengan jajanan pasar. Cemilan tradisional yang umumnya di jual di pasar tradisional masih mendapatkan tempat di hati masyarakat Indonesia.

Alasannya sederhana, jajanan pasar disajikan dengan kondisi hangat dan fresh, tidak mengandung pengawet dan dijual dengan harga lebih murah ketimbang cemilan dalam kemasan.

Kini, jajanan pasar Indonesia tidak hanya dijual di pasar tradisional saja, banyak toko-toko modern yang ikut menjajakan cemilan yang sering kali dijadikan sebagai pengganti sarapan oleh masyarakat.

Dari sekian banyak jajanan pasar tradisional Indonesia, berikut ini adalah yang menjadi favorit hingga sekarang.


1. Lemper
Perpaduan antara beras ketan dan olahan daging ayam yang dicincang atau disuwir halus menjadi abon, dibalut oleh daun pisang, yang dikenal dengan nama lemper, merupakan jajanan pasar yang bisa dikatakan tidak pernah mati tertelan zaman. Lemper sangat digemari oleh anak-anak maupun orang dewasa, biasanya dijadikan bekal atau sarapan sebelum beraktivitas.

2. Kue Putu
Kamu pasti ingat momen dimana kamu mendengar suara menyerupai mesin uap dan orang menyautkan “Putu, Putu!” sembari berkeliling di pemukiman warga. Meskipun eksistensi pedagang kue putu tidak lagi ramai, kue ini masih diminati dan menjadi pusat kerumunan jika ada pedagangnya.

3. Risoles
Cemilan ini bukan berasal dari Indonesia, melainkan makanan yang dibawa oleh para pedagang dari Portugal yang pernah singgah di Nusantara untuk beberapa waktu di zaman dahulu. Namun, karena banyak pedagang tradisional menjualnya di pasar, banyak orang mengira risoles berasal dari Indonesia.

Makanan ringan ini terbuat dari kulit tepung yang dilapisi bread crumb atau tepung terigu, diisi sayur-sayuran seperti wortel, jagung, dan kentang serta tidak ketinggalan daging ayam cincang.
Kepopuleran jajanan pasar ini dibuktikan oleh adanya bisnis waralaba yang menjual risoles di pusat perbelanjaan modern, divariasikan dengan topping bervariasi seperti mayonaise, telur, keju, dan sebagainya.

4. Klepon
Klepon merupakan jajanan pasar berbentuk bola ketan berisi gula merah cair, dibumbui kelapa parut pada lapisan kulitnya. Jika kamu sangat menyukai kue kekinian berisi gula merah yang meleleh di mulut, maka klepon adalah versi jajanan tradisionalnya.

5. Kue Mangkok
Bukan cuma macaron yang berwarna warni, kue mangkuk a la jajanan pasar tradisional Indonesia juga tidak kalah menarik di mata. Rasa manis dan empuknya adonan tepung ketan masih mudah ditemukan di pasar tradisional maupun toko roti modern.

6. Onde
Saat ini, ada jajanan modern yang berkiblat dari jajanan pasar, bola ubi. Jauh sebelum bola ubi populer, onde onde sudah menjadi cemilan favorit masyarakat Indonesia. Bulat, namun tidak kopong, onde onde biasanya diisi dengan topping kacang hijau atau gula merah.

7. Kue Lupis
Masihkah kamu ingat akan nikmatnya jajanan pasar yang terbuat dari beras ketan putih berbentuk segitiga, disiram kuah gula merah dan menyantapnya bersama segelas teh hangat? Kue lupis merupakan salah satu jajajan pasar paling favorit, dan saat ini eksistensinya lumayan sulit ditemukan.








Senin, 26 Desember 2016

Curug Cikaso sebenarnya memiliki nama lain yaitu Curug Luhur, memiliki aliran air yang berasal dari sungai Cikaso sehingga banyak orang menyebutnya Curug Cikaso. Memiliki panorama alam yang masih alami, menjadikan tempat ini sebagai tempat wisata di Ujung Genteng terfavorit.

Air Terjun Cikaso memiliki daya tarik utama berupa panorama alam dan sebuah air terjun yang jatuh dari ketinggian sekitar 80 meter. Selain itu bukan hanya satu air terjun yang berada ditempat ini, melainkan terdapat 3 air terjun seperti Curug Aki, Curug Meong dan Curug Aseupan. Memiliki air berwarna hijau jernih, membuat siapapun akan tergoda untuk sesegera mungkin berenang kedalamnya. Dengan potensi alamnya memang menjadikan wisata Curug Cikaso cukup populer diantara tempat wisata di Sukabumi lainnya. 

Daerah Ujung Genteng, selain terkenal dengan Pantai Ujung Genteng ternyata masih menyimpan potensi wisata lainnya yang cukup sayang bila dilewatkan. Curug Cikaso memiliki alam sekitar yang masih sangat asri dengan dipenuhi pepohonan yang rindang membuat suasananya menjadi sejuk. Dengan suara gemericik air dan bebatuan dengan berbagai ukuran sepanjang aliran sungai, menjadi pemandangan yang tak biasa bagi para warga ibukota yang berlibur ke Curug Cikaso. Penasaran dengan curug yang satu ini? sebelum berkunjung, ada baiknya kamu simak terlebih dahulu panduannya dalam konten artikel dibawah ini.

Pada malam hari ini saya akan mengulas secara detail perihal liburan ke wisata Curug Cikaso atau air terjun di Ujung Genteng Sukabumi. Semoga kiranya segala informasinya kelak dapat diterima dan dijadikan sebagai referensi tambahan bagi kamu ataupun para pembaca budiman lainnya.

curug cikaso2
view Curug Cikaso
Lokasi Curug Cikaso terletak di Desa Surade, Sukabumi dengan jarak sekitar 30-40 menit bila dihitung dari Ujung Genteng. Untuk menuju curug ini, bila kamu berada di Ujung Genteng, kamu dapat langsung mengarahkan kendaraan kamu untuk menuju Surade. Kemudian carilah SPBU Surade, tak jauh dari SPBU tersebut terdapat sebuah persimpangan dan belok kanan. Ikuti jalan tersebut hingga menuju Kampung Ciniti. Setibanya di Ciniti, kamu akan menemukan sebuah plang petunjuk untuk menuju Curug Cikaso. Ikuti plang tersebut, maka kamu akan menemukan sebuah pos pintu masuk. Dimana nantinya kamu akan dikenakan biaya retribusi untuk tiket masuk perorangan sebesar Rp. 3000, untuk kendaraan roda empat sebesar Rp. 27.000/mobil, parkir kendaraan sebesar Rp. 6000/mobil dan kebersihan sekitar Rp. 2000/orang. Setelah membayar biaya retribusi tersebut, kamu akan diberikan dua opsi untuk menuju Curug Cikaso, pertama dengan sekitar 15-30 menit berjalan kaki/trekking atau menggunakan perahu menyusuri aliran sungai cikaso. Cukup unik memang, pasalnya jika umumnya untuk menuju sebuah lokasi air terjun/curug kita diharuskan trekking terlebih dahulu, namun kali ini berbeda. Dimana saya memilih untuk menggunakan perahu dengan biaya sekitar Rp. 80.000-Rp. 120.000/perahu dengan kapasitas hingga 10 orang.

menyusuri sungai cikaso
menyusuri sungai cikaso
Perjalanan menyusuri Sungai Cikaso memang memberikan keseruan tersendiri, memiliki air yang jernih serta dikelilingi hutan tropis yang cukup lebat membuat suasana hati kagum akan pesonanya. Ditambah kicauan burung menjadi teman kala menyusuri sungai ini, tak lama berselang maka tibalah diujung sungai. Perjalanan masih harus dilanjutkan trekking sepanjang 100 meter dan tibalah kamu di Curug Cikaso. Ungkapan rasa syukur atas kekaguman dari salah satu maha karya Sang Ilahi tak ada henti-hentinya terucap dari bibir yang penuh dosa ini. Sebelum lanjut kamu juga dapat membaca tentang Wisata di Kawah Wurung Bondowoso.

curug cikaso
suasana di Curug Cikaso
Untuk waktu terbaik datang berkunjung ke Curug Cikaso ialah di waktu pagi hari, pasalnya debit air yang berada di kolam belum terlalu tinggi. Selain itu bila dikaitkan dengan estetika, tentunya akan lebih indah dikarenakan cahaya matahari belum terlalu terik, cahaya lembutnya terbias menembus butir-butir kucuran air yang terbawa angin. Bagi kamu yang hobi fotografi, ada baiknya kamu datang mengunjungi tempat rekomended ini. Hasil foto akan terlihat indah dengan panorama alam dengan background tiga kucuran air terjun. Seperti dalam penjelasan diawal yang menjelaskan bahwasanya terdapat tiga kucuran air terjun, yaitu Curug Aki, Curug Meong dan Curug Aseupan. Dimana Curug Aki terletak dibagian paling kanan dimana agak tersembunyi dibalik tebing, untuk Curug Meong letaknya ditengah dan kemudian disisi kiri terdapat Curug Aseupan. Ketiga curug tersebut jatuh dan berkumpul menjadi satu kolam dengan perairan berwarna kehijauan jernih. Dengan panas terik matahari dan lelah perjalanan, tentulah berenang menjadi godaan yang susah ditolak rasanya. Namun diharap berhati-hati pasalnya kedalaman kolam bisa mencapai sekitar 15 meter, menurut penjaga curug yang bertugas terdapat pula dibagian kolam yang memiliki pusaran air. Sehingga perlu kehati-hatian dan petunjuk dari para penjaga. Bagi kamu yang merasa kurang pandai berenang, tak perlu khawatir mengingat alasan keamanan ada baiknya kamu sewa ban pelampung yang banyak disewakan. Lapar setelah berenang tak perlu khawatir, terdapat beberapa warung yang siap mengisi perut kamu.

Mengingat segala keindahannya memang pantaslah jika menjadikan Curug Cikaso sebagai pilihan alternatif tempat wisata yang patut untuk dikunjungi. Kecantikan alamnya mampu memberikan pengalaman berlibur yang unik dan berkesan. Terlebih bilamana datang bersama orang-orang yang terkasih. Tawa canda, menikmati kesegaran air bersama para sahabat akan memberikan keceriaan lebih kala berlibur.

*Tips
  • Bila musim penghujan datang, harap hati-hati dalam perjalanan. Pasalnya jalur menuju Curug Cikaso akan melewati area hutan yang memiliki turunan dan tikungan tajam.
  • Bawalah Smartphone guna memudahkan kamu dalam perjalanan.
  • Tawarlah harga perahu pada sang pemiliki perahu langsung yang akan digunakan.
  • Harap hati-hati bila berenang di Curug Cikaso, tanya terlebih dahulu pada penjaga untuk area aman. Pasalnya sudah banyak kejadian pada curug ini.
  • Bila hujan jangan berenang, demi alasan keamanan.
Berada dan menghabiskan waktu bersama para sahabat di Curug Cikaso, memberikan keceriaan lebih. Pasalnya sahabat adalah tempat untuk berbagi dalam segala hal. Merekalah sosok-sosok penting yang mengiasi hari. Mereka menerima setiap kekurangan kita dan menghargai butiran kelebihan kita.
Kamu dapat membaca juga tentang 3 Wisata Air Terjun Terbaik Di Sentul 

Demikian ulasan saya kali ini perihal liburan ke wisata Curug Cikaso atau air terjun di Ujung Genteng Sukabumi. Semoga informasinya dapat berguna dan membantu bagi kamu atau para pembaca budiman lainnya yang ingin mengunjungi curug cantik ini.

Rabu, 09 November 2016

Suaka Elang merupakan sebuah wisata berbasis edukasi yang menyuguhkan pengalaman seru dapat berinteraksi langsung dengan salah satu predator terbesar di udara seperti burung Elang. Mengingat ada beberapa jenis dari burung besar ini yang sudah tercatat dalam buku merah yang masuk dalam kategori terancam punah. Sadar akan tersebut, maka ada baiknya jika kamu dapat mengetahui sedikit informasi tentang burung elang beserta habitatnya, sehingga kelak diharapkan dapat ikut berperan serta dalam menjaga segala ekosistem di tanah bumi ibu pertiwi.

Tempat penangkaran burung elang yang berlokasi terdekat dari pusat ibu kota Jakarta ialah berada di Kampung Loji, Bogor. Selain bisa mendapatkan beberapa informasi terkait satwa yang satu ini, kamu pun dapat berwisata untuk menyegarkan kembali pikiran dari penat akan rutinitas sehari-hari. Memiliki suasana yang masih sangat asri dan udara yang sejuk menjadikan wisata alam Bogor, seakan tak ada habisnya memberikan suguhan pilihan lokasi berlibur bagi kamu dan sanak family ataupun para sahabat. 

Bagi kamu yang mempunyai kegemaran kegiatan outdoor, mengunjungi Suaka Elang Loji tak boleh dilewatkan. Pasalnya selain memiliki suasana asri, di tempat ini pun menyediakan sebuah fasilitas area berkemah/camping ground yang cukup luas. Selain itu, untuk menuju lokasi area camping maka diharuskan berjalan kaki/treckking menyusuri jalan setapak dan kemudian naik menuju kawasan bukit. Ditambah kamu pun dapat mengunjungi sebuah air terjun/curug yang memiliki aliran dari Gunung Salak. Sangat seru bukan? Oleh karena itu mengingat segala potensi yang dimiliki, nama suaka elang loji rasanya patut dimasukkan dalam list daftar tempat wisata Bogor. Bagaimana tertarik untuk dapat mengunjungi langsung tempat ini? ada baiknya kamu simak terlebih dahulu atikel saya kali ini.

Pada sore hari ini, saya mengulas perihal wisata Suaka Elang Bogor atau tempat camping Kampung Loji Cigombong Sukabumi. Semoga informasinya dapat membantu dan berguna bagi kamu ataupun para pembaca budiman sekalian.

camping di suaka elang
camping ceria di Suaka Elang Kampung Loji
Mendengar namanya yang cukup sering diperbincangkan oleh beberapa teman penghobi kegiatan outdoor, membuat diri ini penasaran akan tempat yang satu ini. Sehingga kebetulan 07/11/2016 saya memiliki kesempatan untuk mengunjungi Suaka Elang Loji ini. Terletak di Desa Loji, Ciburayut, Bogor, Sukabumi dengan akses yang terbilang tak begitu jauh dari Jakarta menjadikan tempat wisata ini kerap dijadikan pilihan untuk berwisata. Jika dalam beberapa kesempatan yang lalu saya telah mengulas wisata Bukit Alesano, Bogor. Maka kali ini saya akan mengulas Suaka Elang Loji. Untuk dapat menuju lokasinya sebenarkan dapat melalui dua opsi rute yang dipilih seperti dibawah ini. 
  • Pertama melalui rute Jln. Raya Sukabumi. Bila kamu menggunakan mode transportasi umum, kamu dapat menuju Terminal Baranang Siang, Bogor. Kemudian kamu dapat menggunakan angkutan umum jurusan Sukabumi dan turun di Pasar Caringin. Setibanya di pasar, kamu dapat lanjut menggunakan jasa ojek dan mintalah untuk mengantarkan ke Kampung Loji.
  • Kedua melalui rute Bogor. Kamu dapat menuju kearah lokasi Argowisata Warso Farm ataupun Bukit Alesano. Karena untuk menuju Suaka Elang Loji, kamu akan melewati dua tempat wisata ini. Dari pusat kota Bogor, kamu dapat langsung menuju ke arah Stasiun Batu Tulis, kemudian ikuti jalan hingga bertemu dengan pertigaan yang terdapat sebuah jembatan besar disisi kiri jalan. Belok kiri lewati jembatan tersebut dan kuti saja jalan ke arah Cijeruk, Bogor. Setelah kamu menemukan Warso Farm maka tetap ikuti jalan lurus hingga menemukan sebuah plang kecil bertuliskan "Loji" disisi kanan jalan. Setelah menemukan plang tersebut belok kanan dan ikuti jalan tersebut hingga menemukan sebuah plang kecil kembali bertuliskan Suaka Elang. 
plang rute jalan loji
plang kecil disisi kanan jalan
Jika kamu telah sampai diplang tersebut, akses jalan akan berubah menjadi bebatuan dan sedikit menurun. Ikuti plang/rambu rute jalan yang telah disediakan pihak pengelola dan warga setempat hingga kamu menemukan sebuah lapangan cukup luas yang dijadikan sebagai lokasi parkir. Sebetulnya dahulu untuk dapat masuk kekawasan Suaka Elang Loji, kamu dapat menggunakan pintu masuk yang dikelola oleh pihak perhutani, terletak disisi kanan dari plang rute jalan terakhir. Namun sayangnya entah karena alasan penyebabnya, pintu masuk tersebut telah ditutup oleh pihak perhutani kurang lebih satu tahun yang lalu. Oleh karena alasan tersebut, maka para warga sekitar berinisiatif untuk membuat akses masuk yang baru. Sehingga kamu dapat menggunakan akses masuk tersebut, seperti halnya saya. Kamu dapat memarkirkn kendaraan kamu dilapangan dan kamu akan dikenakan biaya parkir sebesar Rp. 10.000/motor, jika kamu berniat untuk bermalam kamu akan dikenakan biaya lebih sebesar Rp. 25.000/motor (harga tersebut sudah termasuk biaya ijin untuk mendirikan tenda). Tak perlu khawatir, menurut seorang warga yang menjaga tempat parkir tersebut bernama Abah Uut, beliau menuturkan tak perlu khawatir akan keamanan kendaraan kamu. Pasalnya para warga yang tergabung dalam penjaga sekaligus pengelola tempat parkir, mereka secara bergantian dengan jumlah sekitar 6 orang berjaga 24 jam setiap harinya. Abah Uut pun sempat bercerita bahwasanya, mereka tak dapat bantuan tenaga atau dana untuk mengelola tempat parkir ini. Tempat parkir ini buka sejak Januari 2016, dengan rata-rata jumlah sepeda motor dapat mencapai sekitar 300-400 motor kala waktu weekend tiba. Umumnya mereka datang untuk dapat berkemah hingga pagi hari.

menuju suaka elang loji
menuju Suaka Elang Loji
akses jalan
akses jalan yang parah
pintu masuk via perhutani
gerbang merah merupakan pintu masuk via perhutani
rute petunjuk
plang petunjuk jalan
lokasi parkir
suasana lokasi tempat parkir kendaraan
Seperti pada penjelasan diawal yang menuturkan bahwasanya sangat pas bila kamu mempunyai hobi kegiatan outdoor. Pasalnya jika kamu masuk melalui jalur via tempat parkir tersebut, kamu akan dapat merasakan sensasi berjalan kaki/trekking menyusuri kawasan Suaka Elang Loji. Jalurnya yang pada awalnya masuk kearea rumah warga, terdapat pula setidaknya dua buah warung yang dapat kamu gunakan untuk melengkapi perbekalan logistik. Menurut pemilik warung para warga disini berjumlah 13 rumah. Bila kamu datang dimalam hari dan keadaan warung sudah tutup, tak perlu segan untuk mengetuk pintu saja. Mereka akan siap untuk memenuhi segala kebuuhan kamu. Setelah melewati area perkampungan para warga, kamu akan menyebrangi sebuah aliran sungai kecil untuk dapat masuk kekawasan hutan pinus. Jalur trek yang dilewati pun akan sedikit berubah menanjak. Untuk total jarak yang akan dilalui dari lokasi parkir ke area camping sekitar 1.5 Km, perihal waktu yang dibutuhkan sifatnya bervariasi. Pasalnya untuk stamina setiap orang berbeda-beda bukan? Sebelum lanjut, kamu juga dapat melihat dalam format video tentang Wisata Suaka Elang Loji.

rute petunjuk2
plang petunjuk menuju area camping
Setelah melewati jalur tersebut, kamu akan menemukan sebuah pos pengawas hutan yang terletak disisi kiri jalur. Kemudian jika diperhatikan disisi kanan, terdapat sebuah jembatan gantung yang menghubungkan bilamana masuk dari pintu masuk yang dikelola oleh pihak perhutani. Jembatan gantung tersebut merupakan spot terfavorit para pengunjung berfoto kala datang ketempat ini. Disebrang jembatan tersebut dapat terlihat jelas setidaknya 5 sangkar untuk merawat burung elang. Kemudian terpadat pula sebuah bangunan yang digunakan sebagai pos registrasi yang terdapat sebuah dek/panggung terbuat dari kayu. Namun dikarenakan tutupnya pihak perhutani selaku pengelolatempat ini setahun yang lalu, sehingga menyebabkan keadaan dek tersebut tak rawat kembali. Keadaannya lapuk dan sangat memperhatinkan, padahal dapat dibayangkan saat berdiri di dek tersebut menikmati sejuknya udara dan suasana asri dari hutan pinus pastinya akan menyenangkan sekali.
pos penjaga
pos pengawas area camping
pos registrasi perhutani
view pos registrasi Perhutani dan dek yang telah hancur
elang
burung elang brontok
jembatan
berfoto ria dijembatan gantung
Tempat camping Loji, memanglah begitu seru kala dapat berkemah ditempat ini. Dengan suasana riimbun hutan punus serta beberapa fasilitas seperti toilet dan tempat sampah yang telah disediakan pihak pengelola. Tak perlu khawatir akan hewan liar yang biasanya banyak terdapat di hutan untuk tempat wisata camping Bogor ini sangatlah aman. Diarea camping pun sangat bersih, tak ada satu sampah pun yang saya temui. Sehingga patutlah rasanya untuk ikut serta tetap menjaga kebersihan tempat ini. Lokasi perkemahan cukup luas dan berundak-undak diantara pohon-pohon pinus tinggi menjulang. Setelah memilih lokasi yang digunakan untuk mendirikan tenda, segeralah saya bergegas dikarenakan malam akan segera menjelang. Cuaca dingin dapat dirasakan saat malam hari kian larut, sehingga setidaknya dapat mengobati rindu akan cuaca dingin ala pegunungan. Jika biasanya untuk mendapat moment seperti ini, diharuskan mendaki gunung terlebih dahulu namun kali ini berbeda halnya. Bila harus mendaki gunung mungkin karena banyak terhalang oleh sebab, seperti tak dapat jatah libur kerja yang cukup ataupun keadaan fisik dan lain-lainnya. Berkemah di Suaka Elang dapat menjadi jawaban yang tepat untuk permasalahan tersebut.

rute petunjuk3
plang petunjuk area camping dan curug cibadak

lokasi camping ground
suasana area camping
Melewati malam denga canda gurau para sahabat, seakan menjadi penghibur tersendiri. Kala ditengah obrolan ringan dan meminum kopi hangat menjadi penghangat yang sangat pas malam ini. Dikarenakan saya datang dikala weekday, maka hanya ada tenda saya saja yang berdiri ditengah hutan pinus ini. Rasanya begitu bebas dan leluasa tanpa harus takut mengganggu siapapun. Sesekali terdengar dengan jelas suara burung elang saling bersaut-sautan, memecah kesunyian malam. Damai dan suasana riang kami rasakan seakan menjadi mood boster merubah perasaan dan hati menjadi ceria kembali.

berkemah di suaka elang
suasana ceria malam kami
Mentari pagi mulai merambat dicela-cela pohon pinus yang cukup rapat. Sinarnya yang menerangi menjadikan pertanda bagi kami untuk tersadar dari tidur. Suaka Elang Loji memang belum selesai memberikan bonus bagi para pelancongnya, masih terdapat satu bonus yang cukup disayangkan bilamana dilewatkan, yaitu sebuah curug/air terjun. Untuk dapat sampai di lokasi air terjun Cibadak, kamu diharuskan berjalan kaki/trekking kembali menyusuri kawasan hutan pinus. Jalur yang akan dilalui memang dikatakan cukup untuk kembali mengobati rasa rindu kamu akan mendaki gunung. Sepanjang perjalanan dapat ditemui bebatuan dengan berbagai ukuran dan tanjakan-tanjakan yang cukup menguras tenaga, bahkan tatkala memaksa dengkul bertemu dengan dada. Kemudian terdapat sebuah jembatan kayu disisi jurang yang cukup memacu adrenalin. Setelah melewati segalanya maka dari kejauhan mulailah terdengar gemericik air yang menjadi pertanda lokasi curug sudah dekat. Semangat kembali mulai dirasakan kala melihat dari kejauhan air terjun Cibadak. Sepintas air terjun ini memang tak memiliki aliran yang cukup besar. Mungkin bilamana umumnya air terjun mempunyai aliran air yang terjun langsung dari ketinggian, maka berbeda dengan yang satu ini. Air terjun Cibadak, tak memiliki aliran air yang cukup deras, bahkan bisa dikatakan seakan mengalir mengikuti jalur bebatuan yang telah terbentuk. Cukup unik bukan? selain keunikan tersebut, dari atas bagian air terjun terbelah menjadi dua bagian aliran air. Sehingga semakin membuat cantik air terjun ini. Air terjun Cibadak terletak di ketinggian sekitar 900 mdpl dan termasuk dalam kawasan kaki Gunung Salak.

jalur yang terus menanjak
menuju air terjun Cibadak
menuju air terjun
jalan yang terus menanjak
air terjun cibadak2
berfoto ria
berfoto di air terjun cibadak
berfoto dengan background air terjun
Berada dilokasi air terjun, tak lupa saya memanfaatkannya untuk dapat mandi. Menghilangkan keringat ditubuh dan rasa lelah, seakan dalam sekejap hilang karena kesegaran air. Secara bergantian kami berenang disebuah kolam yang tepat berada dibawah air terjun disisi kiri. Pada saat bersamaan pula kami sempat bertemu dengan beberapa santri yang mengaku berasal dari Pondok Pesantren Loji. Menurut mereka berenang di air terjun ini cukup aman, namun tetap diharuskan berhati-hati. Pasalnya seperti yang telah diketahui banyak kejadian bilamana berenang di kolam air terjun. Kolam yang kami gunakan untuk berenang memang tak terlalu besar, hal tersebut menjadi salah satu faktor kami memberanikan diri, walaupun kolam tersebut kecil namun sebenarnya kedalamannya bisa menjadi 2.5-3 meter dan memiliki dasar yang lebih besar dari bentuk kolam diatasnya. Dengan luas kolam hanya sekitar 1-1.5 meter inilah kami dapat berpegangan. Puas berfoto dan mandi, kami pun bergegas kembali ke area camping.

air terjun cibadak
menuju lokasi air terjun Cibadak
berfoto ria
berfoto di sisi kanan air terjun
selfie di air terjun
berselfie ria di air terjun Cibadak
mandi di air terjun
berenang di air terjun Cibadak
berenang bersama di air terjun
byurrr... segarnya air Curug Cibadak
berenang di air terjun
serunya berenang di kolam air terjun

Menikmati suasana asri dan panorama alam indah yang dimiliki oleh Suaka Elang Loji, terasa begitu menyenangkan. Keseruan yang terasa membuat diri ini menjadi seakan terefresh dari segala kepenatan. Berfoto adalah hal wajib kala berkunjung kesuatu tempat yang baru, hal tersebutpun kami lakukan, sekedar menjadi sebuah koleksi pribadi ataupun mengupload dijejaring sosial. Tak salah memang jika menjadikan tempat ini sebagai salah satu tempat wisata Sukabumi yang patut untuk dikunjungi.

*Tips
  • Bila menggunakan kendaraan mobil, jangan gunakan jenis kendaraan sedan mengingat jalurnya cukup terjal.
  • Gunakan hp smartphone untuk pegangan panduan menuju lokasi Suaka Elang Loji.
  • Janganlah membuat api di area camping, pasalnya mengingat kawasan ini adalah hutan pinus yang dapat cepat menyambar bilamana tersulut oleh api.
  • Jika ingin mengunjungi Air Terjun Cibadak, kamu tak perlu membongkar tenda. Agar lebih efektif barang-barang dapat diletakkan dapat tenda.
  • Bila ingin berenang di air terjun, janganlah berenang dibawah kucuran air terjun. Karena kita tak tau sewaktu-waktu air besar dapat pula mengalir dan menciptakan pusaran air yang bisa saja dapat menyedot apapun termasuk diri kamu kedalamnya.
Melihat segala keindahan alam yang tersaji di Suaka Elang Loji, seakan menjadi cerminan diri ini untuk dapat selalu merasa kecil, jika dibandingkan dengan alam semesta. Dengan segala kuasaNya Tuhan telah menciptakan alam semesta dengan segala keindahannya. Jika dihitung sudah berapa banyak waktu yang telah kita habiskan, berapa banyak nikmat yang telah kita terima, dan berapa banyak rasa syukur yang kita berikan padaNya? Karena manusia itu selalu menginkan yang lebih, maka bersyukur adalah salah satu cara agar kita tak berlebihan dalam meminta. Jalani hidup dengan bahagia seperlunya, bersedihlah seperlunya dan bersyukurlah sebanyak-banyaknya. Mengutip dari Jhon Lennon, "Hal yang paling penting dalam menjalani hidup adalah dengan menjadi bahagia, hanya itu yang penting". Kebanyakan orang mencari kebahgiaan diluar dirinya, dan itu SALAH karena sejatinya kebahagiaan itu ada dalam diri. Kebahagiaan adalah keputusan yang kamu buat dan bukan perasaan yang kamu rasakan.

Kamu dapat juga membaca tentang Pantai Greweng 

Demikianlah ulasan saya kali ini perihal wisata Suaka Elang Bogor atau tempat camping Kampung Loji Cigombong Sukabumi. Semoga informasi yang telah disampaikan dapat dijadikan sumber referensi tambahan bagi kamu ataupun para pembaca yang budiman sekalian.

Kamis, 29 September 2016

Gunung Salak termasuk salah satu gunung di Indonesia yang cukup terkenal dengan mistis dan berbagai kisah mitos yang cukup kental. Seperti banyak gunung yang memiliki aroma mistis yang menyelimuti, misteri gunung salak pun memang telah secara turun temurun dipercaya oleh masyarakat luas. 

Taukah kamu, bahwasanya nama gunung salak bukan berasal dari buah salak. Nama gunung tersebut berasal dari bahasa sansekerta yaitu "Salaka" yang memiliki arti "Perak". Gunung salak memang dianggap sakral oleh masyarakat, dikarenakan pada di tempat ini lah petilasan Sang Prabu Siliwangi, pendiri kerajaan Padjajaran. Gunung salak mempunyai catatan beberapa peristiwa penting, yang kian membuat namanya disegani oleh banyak pendaki. Salah satu kejadian yang cukup menghebohkan ialah jatuhnya pesawat sukhoi superjet 100 pada bulan Mei 2012 silam. Konon dari seluruh penumpang yang berjumlah 45 orang, tak ada satupun yang selamat. Penyebab jatuhnya pesawat tersebut, hingga saat ini tetap menjadi sebuah misteri yang belum terpecahkan. Sebetulnya sudah cukup banyak pesawat yang jatuh di gunung salak, namun mungkin pesawat sukhoi lah yang paling menyedot perhatian khalayak luas. Beberapa kejadian misteri lainnya seputar gunung salak seperti sering terdengar suara jeritan wanita meminta tolong, konon suara itu berasal dari korban pesawat sukhoi. Kemudian sering pula terdengar suara gamelan, selain itu masih ada misteri lain berupa kampung setan yang berada di puncak salak. Ada pula penampakan seorang nenek tua yang berjalan sendirian, terdapat pula beberapa wujud penampakan makhluk gaib berupa binatang yang tak lazim.

Seperti yang diketahui pula, bahwasanya untuk mendaki gunung-gunung di Indonesia yang cukup populer tentang keangkerannya, maka haruslah dijaga segala ucapan dan perilaku. Seperti contohnya dalam pendakian gunung salak kali ini pun, percaya atau tidak namun demi keselamatan dari hal-hal yang tak diinginkan sejogyanya haruslah seperti itu. Sebagai individual yang memiliki keimanan, tentulah kita percaya bahwa Tuhan juga menciptakan alam lain yang dipisahkan ruang dan waktu, oleh sebab itu tak perlu memiliki rasa khawatiran yang berlebih selama kita tak berniat macam-macam. Terlepas dari segala catatan kejadian ataupun sejarah mitos yang menyelubungi, gunung salak memiliki sejuta potensi, berupa ekosistem hutan yang masih sangat terjaga dan juga beberapa satwa liar endemik. Satwa yang berada di gunung salak diantara lain seperti owa jawa, tringgiling hingga macan tutul. Bahkan dari sederet nama jenis satwa yang mendiami gunung ini, terdapat elang jawa yang berstatus satwa langka. Mengingat keberadaan gunung ini dirasa cukup penting, oleh sebab itulah gunung ini ditetapkan kawasan Taman Nasional Gunung Halimun Salak.

Gunung salak memiliki ketinggian sekitar 2.211 mdpl, ya memang di Indonesia masih terdapat banyak gunung dengan ketinggian yang lebih dari itu. Namun, bicara tentang jalur trackking pendakian jangan salah, kenyataannya dalam mendaki gunung salak sangatlah menguras stamina dan fisik. Dengan type jalur naik turun melewati beberapa lembah dan terdapat banyak spot-spot jalur yang extream. Sebagai contohnya dari jalur extream tersebut terdapat sebuah jalur yang terputus kira-kira sepanjang 2-3 meter, untuk dapat menyebrang hanya dapat menyebrang menggunakan batang pohon kecil yang sudah tumbang. Menurut cerita warga sekitar, pada titik jalur tersebut adalah lokasi dimana pesawat naas sukhoi menabrak. Kemudian terdapat juga sebuah jalur dengan sudut kemiringan sekitar 90 derajat, oleh banyak pendaki tanjakan tersebut dinamakan "Tanjakan Iblis". Ditambah dengan lebatnya hutan, tentunya sedikit membuat kesulitan untuk melangkah. Namun tak perlu gentar, mengingat pepatah lama yang mengatakan "Dibutuhkan usaha yang keras, demi hasil yang memuaskan".

Gunung salak sebetulnya memiliki dua buah puncak yang bernama "Puncak Salak 1" dan "Puncak Salak 2". Untuk dapat mendaki gunung salak, terdapat beberapa opsi jalur pendakian yang dapat digunakan. Seperti via Jurug Nangka pada sisi utara gunung, jalur ini digunakan bilamana ingin mencapai puncak salak 2. Kemudian untuk menuju puncak salak 1, biasanya menggunakan Cimelati, Sukabumi. Ataupun bisa juga melewati Sukamantri untuk dapat menuju ke dua puncak tersebut. Selain jalur-jalur tersebut, masih terdapat pilihan lain untuk mencapai puncak salak 1 yaitu menggunakan jalur Cidahu, Sukabumi atau juga dapat melalui tempat wisata Kawah Ratu, Gunung Bunder. Bagaimana, penasaran dengan gunung salak? ada baiknya kamu baca dahulu dalam konten artikel saya kali ini.

Pada malam hari ini, saya akan mengupas secara detail perihal pendakian gunung salak via Cidahu Sukabumi. Semoga informasi yang nantinya disampaikan, dapat berguna dan bermanfaat bagi kamu ataupun para pembaca budiman lainnya.

gunung salak
view Gunung Salak
Dengan segala faktor-faktor diatas, seakan menjadi kebanggaan tersendiri bagi para pecinta alam bilamana telah berhasil menapaki puncak salak. Berdasarkan dari segala rasa penasaran dengan nama besar gunung salak, saya memutuskan untuk mencoba mendaki gunung yang penuh misteri ini. Jalur yang akan digunakan ialah melalui Cidahu. Sebagai titik start awal, kamu dapat langsung menuju Cidahu, Sukabumi. Bila kamu berada di Jakarta dan sekitarnya, kamu dapat menggunakan sepeda motor seperti halnya saya. Setibanya di Cidahu, kamu dapat memarkirkan kendaraan di Hotel Javana spa dengan biaya sekitar Rp. 25.000 untuk 4 motor selama 2 hari. Hotel tersebut dipilih dengan alasan agar lebih cepat sampai di pos registrasi pendakian. Tak jauh berjalan kaki, maka sampailah pada pos registrasi untuk melakukan pendataan.

Setibanya pada pos regestrasi, kemudian pendataan dan pembayaran simaksi sekitar Rp. 5000/orang. Siapkan mental dan cek ulang segala keperluan selama mendaki nanti. Kemudian diberikan pengarahan singkat oleh pihak pengelola/rangger, usahakan simak dengan jelas perihal keadaan jalur yang nantinya akan dilalui. Bilamana segala tahapan dan persiapan telah siap, maka saatnya untuk mulai menapaki jalur pendakian. Rasa gugup dan jantung pun berbebar, seakan bercampur dengan semangat untuk dapat menginjakkan jemari di gunung fenomenal ini. Ya, saya rasa hal tersebut merupakan hal lumrah, terlebih ini adalah kali pertama mendaki gunung salak. Tetap berpikir positif dan tekad bulat dengan langkah yang mantap, mulailah perjalanan sepanjang 5 Km yang akan melewati jalur track yang cukup membuat menghela nafas.

pos registrasi
pos registrasi Gunung Salak
berfoto di pos registrasi
foto dulu
Tracking dimulai dengan menuju pos Simpang Bajuri, dengan jalur yang bisa dikatakan menanjak. Untuk waktu lama perjalanan, tidak saya jelaskan. Dikarenakan memang seperti yang telah diketahui, bahwasanya kekuatan dan stamina setiap orang berbeda. Pepohonan rimbun seakan membuat cuaca sekitar sejuk sepoy angin tertiup. Jalur pun masih terbilang cukup menanjak landai. Pada simpang bajuri, terdapat pecahan jalur antara puncak salak 1 dan kawah ratu. Setibanya di simpang bajuri, saya mencoba mencari tau, mengapa pos simpang bajuri menjadi salah satu spot terfavorite bagi banyak pendaki. Setelah observasi sejenak, ternyata memang benar. Pasalnya pada titik ini, terdapat space yang cukup luas untuk berkemah, kemudian tersedia pula sungai kecil yang airnya bisa untuk dikonsumsi. Terdapat pula petunjuk lokasi dan simbol yang digunakan sebagai keterangan habitat dari satwa liar. Singgah sebentar, untuk mengembalikan sedikit tenaga untuk selanjutnya.

menuju simpang bajuri
start pendakian

jalur pendakian
menuju simpang bajuri

simpang bajuri
istirahat di simpang bajuri

sungai kecil
sungai kecil di simpang bajuri
petunjuk
plang keterangan habitat satwa sekitar
Setelah dirasa cukup, bergegaslah kembali untuk melanjutkan kembali pendakian ini. Untuk cek point selanjutnya ialah Puncak Bayangan. Dengan jalur yang seakan berubah mulai memasuki babak baru, berupa tanjakan dan lumpur yang sangat licin. Terlebih bila musim penghujan datang, pastinya akan lebih sulit. Selain itu, masih terdapat sebuah jalur yang terputus, seperti pada penjelasan diawal. Dalam benak terlintas, benar ternyata yang dibicarakan banyak orang tentang pendakian yang cukup membakar adrenalin.

jalur pendakian6
rindangnya hutan Gunung Salak

plang2
papan pengingat bagi para pendaki untuk melestarikan alam

plang
papan pengingat

menuju pos bayangan
jalur tanjakan menuju puncak bayangan

jalur pendakian3
menurut cerita disinilah lokasi jatuhnya pesawat sukhoi
jalur pendakian5
menuju puncak bayangan
Terus berjalan hingga menemukan sebuah plang bertuliskan Puncak Bayangan, maka sudah sampailah di titik ini. Beristirahat sejenak, seraya memperhatikan expresi teman-teman lainnya yang sudah sedikit kualahan dengan jalurnya. Namun tetaplah rasa semangat terus menyala dalam dada untuk terus berusaha hingga di puncak dan kemudian turun kembali. Mengutip dari salah satu tokoh dunia ' Kepuasan itu terletak pada usaha, bukan pada pencapaian hasil, dan berusaha keras adalah kemenangan besar, Mahatma Gandhi'.

jalur pendakian7
foto dulu di puncak bayangan

lumpur
Hati-hati! banyak jalur berlumpur
Selepas dari puncak bayangan, kembali melanjutkan perjalanan untuk menuju puncak salak 1. Namun untuk jalur berubah lebih sulit dari sebelumnya, seakan masih memiliki banyak kejutan. Terdiri banyak jalan setapak yang diapit oleh jurang pada kedua sisinya dan terdapat tanjakan iblis, seperti pada penjelasan diatas. Menaiki tanjakan yang terjal dengan berpegang pada tali webbing dan akar yang merambat, tentu kian menambah seru. Untuk gunung salak memang memiliki jalur yang cukup extream, namun tak perlu khawatir, menjadi kunci yaitu yakin dan pastinya bisa untuk melaluinya.

tanjakan iblis
tanjakan setan
jalur pendakian2
jalur jurang menuju Puncak Salak 1
Tak lama berselang, maka sampailah pada puncak salak 1. Rasa letih dan lelah, seakan bercampur dengan rasa haru dapat menjajakkan kaki pada puncak gunung fenomenal ini. Melihat panorama sekitar yang sangat asri dan dengan background belakang puncak salak 2, seakan melirik pada kami. Kemudian pada bagian depan dapat nampak cukup jelas gunung gede pangrango. Indah dengan samar-samar awan putih mengelilingi. Namun terdapat sebuah makam Raden Kh Moh Hasan bin R Kh Bahyudin Praja Kusuma atau yang dikenal juga dengan Mbah Salak. Beliau merupakan keturunan Wali dari Syech Sunan Rochmat, Eyang Prabu Kian Santang, putra dari Sri Baginda Maharaja, Sang Penguasa Jawa Barat. Perihal kisah yang menceritakan bahwasanya ditempat itulah sang mbah salak dimakamkan. Namun terdapat pula versi lain yang menyebutkan, bahwa itu bukanlah makam melainkan sebuah lokasi yang digunakan untuk bertapa semasa hidupnya. Sempatkan berziarah ke makam tersebut, mengirimkan doa untuk beliau.

puncak salak 1
puncak salak 1

makam mbah salak
makam Mbah Salak
makam
bagian samping makam Mbah Salak
Waktu sudah mulai gelap, oleh karena itu segeralah bergegas untuk mempersiapkan tenda. Namun dikarenakan hujan, maka saya tak bisa untuk mendirikan tenda. Dengan banyak pertimbangan antara satu dengan lain, maka kami putuskan untuk sambil mengunjungi petilasan mbah salak dan berteduh dibalik kain pembatas/terpal yang berada di samping makam. Mohon maaf sebelumnya, bukan maksud hati bersikap arogan atau tak menghormati. Itu sangat jauh dari dalam benak saya dan lainnya. Namun dalam keadaan yang terpaksa, kami bermalam ditempat tersebut. Syukur alhamdulillah berkat perlindungan Sang Pencipta, semua berjalan lancar hingga sang fajar mulai menampakkan diri. Dari semua yang terdapat pada puncak, terdapat satu barang yang cukup menyita perhatian , yaitu sebuah bathtup mandi. Yang menjadi pikir saya adalah bagaimana ada benda itu di atas gunung? lihat dari jalur yang dilalui, bagaimana bisa membawanya? cukup aneh rasanya, kebetulan tak bisa mengambil fotonya, tapi tak ambil pusing dan biarlah itu menjadi cerita pribadi saja.

dibelakang makam
terpaksa bermalam di belakang makam
senja di puncak
sunrise di Puncak Salak
pagi
pagi yang cerah di Puncak Salak

puncak salak1
selfie dulu sebelum pulang
siap untuk turun
re-packing sebelum turun
sampah
bawa sampah mu kembali turun


  *Tips
  • Bila kamu belum terlalu mengenal jalur pendakian gunung salak/masih pemula, sepertihalnya saya. Usahakan didampingi oleh orang yang berpengalaman dan benar-benar mengerti keadaan jalur. Dengan alasan keamanan, mengingat cukup sering para pendaki yang tersesat di gunung ini.
  • Tak perlu membawa air minum yang berlebihan, karena pada jalur terdapat sungai kecil yang dapat dimanfaatkan airnya.
  • Gunakan lah sepatu yang memiliki alas yang kuat dan tak licin.
  • Saat menanjak pakailah celana panjang, jika ada boleh lengkapi dengan gaiter. 

Seraya berjalan pulang, terlintas dalam pikiran bahwasanya Tuhan adalah Zat Maha Digdaya yang telah menciptakan alam dan juga manusia. Bahkan Ia telah memberikan segalanya, namun terkadang manusialah yang lupa. Melirik ke arah gunung salak dengan jalur yang sangat menantang, namun karena Tuhan telah memberikan akal pikir dan fisik yang sempurna, ternyata semua itu akhirnya dapat dilalui. Teringat dengan kehidupan nyata saat ini, terkadang manusia acap kali merasa malas dan bahkan cenderung pesimis terhadap diri sendiri. Sejogjya haruslah tetap berjuang keras, walau tak jarang gagal. Sebetulnya semua itu bukan lah kurangnya kemampuan yang melemahkan kehidupan, tetapi tidak cukupnya kesungguhan untuk menggunakan kemampuan yang ada.

Kamu juga dapat membaca Bukit Alesano dan Pendakian Gunung Papandayan

Demikianlah ulasan saya perihal pendakian gunung salak via cidahu sukabumi. Semoga kiranya apa yang telah disampaikan dapat dijadikan sumber referensi, berbagai info tempat pariwisata di Indonesia.