Info Seputar Sukabumi

Tampilkan postingan dengan label ikan. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label ikan. Tampilkan semua postingan

Selasa, 10 Maret 2015


Bismillah..
Beberapa lalu ayah beli sekilo fillet ikan tuna yang gede-gedee bener. Jujur saya bingung mo diolah apa. Lha kebiasaan masak dan makan cuman ikan utuh biasa yang digoreng trus dinikmati pake sambel terasi :D

Setelah cari inspirasi di berbagai sumber, akhirnya saya bikin olahan ikan dengan kuah asem pedas yang segeeer.. Enak juga ternyata. Ikannya bisa juga diganti pake ikan biasa, bukan fillet gitu kamsudnya. Bisa utuh juga kalo ukuran ikan ga terlalu besar, atau bisa juga dipotong-potong. Ikannya jug bisa diganti ikan tongkol, sodara dekatnya tuna. Tapi kayanya pake kembung atau bandeng enak juga inih.. Jadi kaya gimana resepnya, yuk marii kira ceki-ceki..

Pindang Tuna
diadaptasi dari Sajian Sedap dengan penyesuaian

Bahan
500 gr fillet ikan tuna
2 sdt aur jeruk nipis/lemon
1 sdt garam
3 lembar daun jeruk, buang tulangnya
1 batang serai, memarkan
2 lembar daun salam
1 cm jahe, memarkan
1 sdm garam (atau sesuai selera)
1/2 sdt gula pasir
1 sdt asam jawa
1 baang daun bawang, potong 2 cm
1,25 liter air
2 sdm minyak untuk menumis

Bumbu halus
8 butir bawang merah
3 siun bawang putih
1/2 sdt kunyit bubuk
3 cabai merah besar (tambahan cabe rawit atau keriting jika ingin pedas)

Cara membuat:
1. Lumuri ikan dengan air jeruk lemon dan garam. Diamkan 15 menit
2. Panaskan minyak. Tumis bumbu halus daun jeruk, serai, salam dan jahe sampai harum dan matang
3. Tuang air dan didihkan. Masukkan asam jawa, ikan dan garam-gula. Masak sampai matang
4. Tambahkan daun bawang sebelum diangkat. Cicipi & koreksi rasa. Matikan api

Selamat mencoba :)


Sabtu, 13 September 2014


Bismillah..
Taukah sodara-sodara..kalo di Indonesia tuh malem Minggu & hari Minggu pasti pusat perbelanjaan pada padet-det, disini malah sunyi senyap? Yup, disini toko pada umumnya tutup jam 6 sore..dan Minggu plus hari-hari libur lain juga tutup. Gak banget ya.. *keluhan emak-emak doyan belanja cuci mata
Katanya sih, karena Belgia menerapkan pajak yang sangat tinggi untuk toko-toko dan resto yang buka di hari libur. Upah para pekerjanya juga jadi berkali-kali lipat. Padahal upah di hari kerja normal aja udah mahal kalo dibandingkan sama upah pekerja di Indo yang murah banget (makanya banyak yang mo invest di Indo ya..tenaga kerjanya murah banget bokk)

Beberapa toko grocery masih ada yang buka hari Minggu dan hari libur sih, tapi ini hampir bisa dipastikan milik para pendatang yang kebanyakan dari Maroko dan Turki dan ga terlalu lengkap . Untungnya ada satu pasar besar dan lengkap di daerah Clemencau yang justru buka tiap weekend, isinya mayoritas pedagangnya adalah warga Belgia yang keturunan imigran dari Maroko. Tiap kali kesana pasti selalu rame dan padet (mungkin karena toko yang laen pada tutup ya). Harganya juga murah meriah, apalagi kalo belanjanya sama ayah. Karena blio bisa casciscus ngomong Arab, jadi bisa dapet diskon deh dari pedagangnya xixixii..
Di Clemencau ini ada toko ikan gede yang jadi langganan kita kalo belanja kesana. Biasanya kalo udah kesitu trus kalap, pengen beli banyak-banyak. Padahal tempat di kulkas juga ngga cukup.. :P
Jadi biasanya kalo habis kesana trus menunya ikan terus, hiihihi.. Ini salah satu hasilnya, pepes ikan bumbu kelapa.. resepnya hasil ngintip di dapur manisnya mbak Rina. Makasiih ya mba resepnya, bumbunya manteb tenan :D :D


Pepes Ikan Bumbu Kelapa
adapted from Rina-Dapur Manis

Bahan
1/2 kg ikan segar (gatau apa namanya, wkwkwkw...tapi mirip ikan mas di Indo)
beberapa lembar sayur kangkung
150 gr kelapa parut (saya pake kelapa parut kering kemasan)
3 lembar daun salam
daun pisang (saya pake alumunium foil)
1 sdt garam
1/2 sdt gula pasir

Bumbu halus
6 butir bawang merah
3 siung bawang putih
2 buah cabe merah besar buang biji
3 cabe rawit (saya ga pake)
2 cm kencur (saya ga pake)
3 butir kemiri
1/2 sdt kunyit bubuk

Cara membuat:
1. Bersihkan ikan, lumuri jeruk nipis dan biarkan 15 menit. Bilas bersih, sisihkan
2. Campur bumbu halus, kelapa parut dan kangkung serta gula+ garam.
note: saya haluskan bumbu dengan dicampur sedikit air menggunakan immersion blender, jadi bumbu cukup basah untuk bisa membuat kelapa parut kering bercampur dan menyatu dengan bumbu.
3. Lumuri ikan dengan campuran bumbu halus diatas. Letakkan masing-masing ikan pada selembar daun pisang (atau alumunium foil kalo ga ada), beri sepotong daun salam. Pastikan semua badan ikan terlumuri bumbu. Bungkus ikan dalam daun pisang sambil dipadatkan kemudian semat dengan tusuk gigi.
4. Kukus dengan api sedang selama 30 menit. Angkat dan panggang sebentar di atas api (saya di atas teflon)

Siap disantap..
Selamat mencoba :)

Jumat, 22 Agustus 2014

{scroll down for recipe in English}


Bismillah..
Ikan bakar ini relatif simpel dan mudah dibuat. Dengan bahan dan bumbu yang sama, bisa juga dibakar dengan panggangan supaya 'dapet' aroma bakarannya. Tapi kalo lagi ga pengen ribet, dibakar/panggang diatas kompor pun ga masalah. Kalo saya, seperti biasa, pake teflon sajah..
Bakarnya pake teflon mulu mbaak? Ga punya grill yah? He'eh.. *nyengir *trus ngarep dikasih :D

Masakan ini saya bikin atas request si ayah. Mungkin lagi pengen variasi dari ikan bakar favorit kami yang biasanya saya bikin bumbu kecap. Kalo udah pak bos yang request, harus diturutin lah ya.. biar bonus alias uang jajannya lantjar! ahahaay..
Resepnya terinspirasi dari masakan ikan panggang bundo sari. Sayang doi ga tulis-tulis resepnya, huhuhu..jadi ini saya pake resep kira-kira sajah. Saya bikin mirip bumbunya ayam bakar bumbu rujak. Hasilnya? Alhamdulillah rasanya joss gandosss. Gurih, sedikit sensasi manis-asem dan tentunya pedees! Meski masakan ini lumayan pedes, tapi bikin nagih. Aisyah aja sampe minta lagi-minta lagi lho. Dimaemnya pake nasi putih anget-anget, wahlah.. Yasud, mari kita catet aja resepnya..


Ikan Bakar Bumbu Rujak ala Mama Aisyah
inspired from bundo Sari

Bahan:
1/2 kg ikan mackerel India (baca: ikan kembung)
1 batang sereh, memarkan
2 cm jahe, memarkan
2 lembar daun salam
1 sdt garam
1/2 sdt gula pasir
1 sdt gula jawa sisir
secuil asem jawa
kurang lebih 150 ml santan 

Bumbu halus:
5 bawang merah
3 bawang putih
2-3 butir kemiri
1 sdt ketumbar
2 cabai merah besar (tambahkan cabe rawit jika suka pedas)

Cara membuat:
1. Bersihkan ikan, lumuri dengan jeruk nipis/lemon. Diamkan 15 menit kemudian bilas bersih
2. Tumis bumbu halus bersama sereh dan jahe hingga wangi dan matang. Masukkan sisa bahan kecuali ikan. Didihkan
3. Masukkan ikan. Masak hingga bumbu dan air santan habis menyerap kurang lebih 20 menit dengan api sedang.
4. Panaskan teflon hingga benar-benar panas (olesi dengan sedikit minyak goreng). Bakar ikan di atas teflon, bolak balik di kedua sisinya hingga tingkat kegosongan yang Anda inginkan

Sajikan dengan nasi hangat dan lalapan.

Berhubung lagi ga punya lalapan (hiks!), kami makan ikan ini dengan tumis bayam bumbu tauco yang ternyata..yummm! enyaak juga! :D

Dah..ayo dicoba. Jangan diliatin aja, gak bakalan kenyang..hihihi..



Spicy Pan-Grilled Fish with Chili Coconut Sauce
inspired from bundo Sari

Ingredients:
500 gr mackerel fish (or any fish you like)
1 lemon grass, crushed
2 cm ginger, crushed
2 bay leaves
1 tsp salt
1/2 tsp sugar
1 tsp sliced palm sugar
a piece of tamarind
150 ml coconut milk

Spices to grind:
5 shallots
3 cloves garlics
2-3 candle nuts
1 tsp corriander
2 big red chilis

Directions:
1. Clean the fish (you may marinade the fish with some lemon juice to lessen the fishy smell for 15 minutes, then rinse)
2. Stir fry the spices with the lemon grass, bay leaves and ginger until you can smell the aroma. Add in the remaining ingredients, except the fish. Let them boil
3. Add in the fishes. Continue cooking until the spices and the coconut milk infused around 20 min with medium heat.
4. Preheat a pan until it's hot enough (butter the pan lightly or you can use cooking oil). Grill the fish on the pan until both sides are crispy and dry.

Best served with rice and lalapan (raw vegetables salad)

Rabu, 18 Juni 2014


Setelah beberapa hari kemaren (sok) sibuk nyiapin tumpeng pesenan, akhernyaa skrg bisa ngeblog lagiii :D
Kali ini saya mo sharing resep berbahan dasar ikan, fillet ikan putih pangasius tepatnya. Sebenernya kemaren saya sempet mati gaya pas mo mengolah ikan ini, bingung mo diapain. Terus kok kepikiran dibikin ikan goreng crispy dengan resep ayam goreng tepung ini. Hasilnya ternyata ga mengecewakan sodara-sodara. Anak-anak doyan banget. Malah sampe digadoin. Kalo ga distop itu lauk bisa abis dicemilin doang. Yaa..gapapa sih sebenernya..toh makanan sehat ini..masalahnya emaknya ini masih males masak lagi. Jatah masaknya kan cuman sekali seharii, hihihi
Mari kita sebut masakan ini dengan nama Fish n Dips, plesetan dari Fish n Chips. Kenapa fish n dips, karena yang asli mah pake chips nhah yang plesetan ini cuma crispy fish nya aja yang kemudian makannya dicelup (dip) ke saos atau mayonaise, jadilah fish n dips *maksaaa deeh*

Fish n Dips (Ikan Goreng Crispy)

Bahan:
500 gr fillet ikan putih (saya pake pangasius), potong-potong
60 gr terigu serbaguna
30 gr maizena
1 sdt garam
1/2 sdt merica bubuk
1 butir telur, kocok lepas
1 bawang putih, haluskan
minyak goreng

Cara membuat
1. Lumuri ikan dengan bawang putih dan sedikit garam. Diamkan kurang lebih 15 menit (sambil menyiapkan adonan tepung
2. Campurkan terigu dan maizena dengan garam dan merica bubuk
3. Celupkan ikan ke dalam kocokan telur kemudian masukkan ke campuran tepung sambil ditekan-tekan supaya tepung menempel. Ulangi 2 kali untuk hasil kulit crispy yang lebih tebal.
4. Goreng dengan api sedang hingga kuning kecoklatan dan kulit tepungnya mengeras
Sajikan dengan saos sambal atau mayonaise

Selamat mencoba..semoga bermanfaat ^^



Selasa, 27 Mei 2014

siomay ikan
Ceritanya pengen makan siomay + batagor seenak punya K*ngsley Bandung, tapi apa daya tangan tak (belum) mampu. Wkwkw.. Kalo buat orang rumah, yang gini aja udah enak. Laris maniss..karena memang jajanan ini favorit bersama.
Tapi menurut para tester, yang adalah tetangga kami yang juga orang indonesah di sini, kenyalnya udah 'dapet' tapi rasanya masih kurang gurih. Emmm.. apa mungkin kurang gula+garem? ato karena saya skip pemakaian MSG? Taktaulah, tapi masih penasaran. Mungkin laen kali mau coba resep lain lagi.. Yang adonannya pake santan ato saos tiram mungkin bisa jadi gurih ya, meski tanpa MSG. Bisa jadi juga daging ikannya yang kurang pas dijadikan siomay. Saya pakai ikan pangasius yang memang citarasanya agak hambar dan kurang gurih.
Tapi komposisi tepungnya untuk yang versi kali ini jelas akan disimpen dan jadi resep andalan. Soalnya kenyalnya ok. Dan meski udah dingin tetep empuk digigit padahal ga pake labu siam. Ternyata kuncinya adalah dengan penambahan tepung terigu ;)

Sambel kacangnya sendiri enak sih tapi kok rasanya kurang manteb. Tapi pas diangetin keesokannya (karena bikinnya banyak), saya coba encerin lagi sedikit dan kemudian ditambahin air asam jawa, wooww rasanya jadi maknyusss.. Sayang siomay dan batagornya udah abis ;( Tapi untungnya bumbu kacangnya bisa masuk freezer, bisa dipake kapan-kapan butuh. 

Siomay Ikan

Bahan:
600 gr campuran ikan (ikan pangasius + sediiikit daging ayam)
1 shallot (6 bawang merah), haluskan
4 bawang putih, haluskan
1 1/2 sdt garam
1/2 sdt merica bubuk
2 sdm gula pasir
1 1/2 sdm minyak wijen
3 butir telur, kocok lepas
250 gr tepung tapioka + terigu serbaguna (2:1)
kulit pangsit/wonton secukupnya
1 daun bawang, diiris tipis

Pelengkap:
3 kentang, dikukus, dikupas, belah 4
bbrp potong tahu, potong diagonal, keluarkan isinya

Cara membuat:
1. Campurkan ikan, bawang merah, bawang putih, gula, garam, merica, minyak wijen. Aduk hingga rata. Masukkan kocokan telur. Aduk kembali hingga rata. Masukkan daun bawang, aduk rata.
2. Masukkan campuran tepung. Aduk hingga rata.
3. Isikan ke dalam kulit pangsit, dan sebagian diisikan ke dalam tahu. Kukus selama 20 menit. Siap disajikan dengan bumbu kacang

Batagor

Bahan:
1 adonan siomay seperti di atas

Cara membuat:
Adonan diisikan ke dalam tahu (juga ke dalam kulit pangsit jika suka) kemudian digoreng di minyak panas dengan api sedang hingga kuning kecoklatan. Siap disajikan dengan bumbu kacang

Bumbu Kacang

Bahan:
500 gr kacang tanah kupas, goreng, giling halus
4 cabe merah besar, untuk hasil tidak terlalu pedas buat anak 6 tahun (bisa ditambahkan jika suka)
5 bawang putih, haluskan
2 lembar daun jeruk, sobek sobek
1 sdm garam
3 sdm gula pasir
1 sdm air jeruk nipis
tambahan: 1/2 sampai 3/4 sdt air asam jawa
1300 ml air

Cara membuat:
1. Tumis bawang putih dan cabe bersama daun jeruk hingga harum. Tambahkan air
2. Masukkan kacang. Aduk rata. Beri gula + garam, air jeruk nipis dan air asam jawa
3. Masak hingga berminyak. Cicipi, koreksi rasa. Angkat

Selamat mencoba
batagor k*ngsley wannabe



Jumat, 21 Maret 2014


Terinspirasi dari masakan mertua di Jakarta, saya mencoba membuat masakan yang agak mirip. Biasanya ibu mertua menggunakan ikan bandeng. Karena di kulkas adanya ikan (yang sepertinya) kakap ini, saya olah aja ala ibu mertua tapi dikasi santan..Hasilnya? Maknyuuus, alhamdulillah. Aisyah sama Hasna suka banget sampe nambah-nambah. Ayah juga bilang, enaak. Karena daging ikannya memang udah enak kali yah. Bumbu-bumbunya membuat masakan jadi lebih enak lagii..


Gulai Ikan ala Mama Aisyah
terinspirasi dari dapur Jiddah di Jakarta 

Bahan:
1 kg ikan 
5 lembar daun salam
1 batang serai, memarkan
2 lembar daun salam
2 cm jahe, memarkan
1 ltr air santan encer/sedang
4 sdm minyak untuk menumis

Bumbu halus:
2 shallot (8 butir bawang merah)
4 bawang putih
3 butir kemiri, sangrai
1 sdt ketumbar, sangrai
2 cabai merah besar

2 sdt garam
1 sdt gula pasir
1/2 sdt merica bubuk
1/2 sdt kunyit bubuk

Cara membuat:
1. Tumis bumbu halus bersama serai, daun salam, daun jeruk dan jahe hingga harum dan matang
2. Masukkan santan. Didihkan sambil diaduk sesekali
3. Masukkan ikan. Masak hingga matang sambil sesekali diaduk supaya santan tidak pecah

Selamat mencoba^^


Senin, 10 Maret 2014


maaf yah, foto tidak merepresentasikan rasa. maklum, photographer amatiran >.<
4 tahun tinggal di Bandung, saya belum pernah nyobain makanan satu ini. Kemmana ajjaaa? Hehehe.. Seinget saya sih, ga ada yang jual di sekitar kampus. Apa saya yang ga ngeh kali yah :p
Kemarin begitu lihat postingan mba Diah Didi ini, lha kok jadi drooling >.< Paas ada bahan ikan dan udang di kulkas, pengen bikin buat weekend kali ini.
Seperti biasa, saya menyesuaikan resep dengan selera keluarga plus bahan yang ada di rumah. Kalo mau lihat resep aslinya, monggo meluncur ke resep mba Didi ini ya. Yang di bawah ini, versi yang saya pakai kemarin

Cuanki ala Mama Aisyah
adapted from Diah Didi's Kitchen

Bahan-bahan:
400 gr ikan pangasius, haluskan
100 gr udang, haluskan
200 gr tepung tapioka
1 butir shallot ukuran besar (5 butir) bawang merah, haluskan
3 siung bawang putih, haluskan
1 sdm minyak goreng
1 sdt garam
1/2 sdt merica
1 sdt gula pasir
1/2 sdm saos tiram
3 butir telur, kocok lepas
1 daung bawang, iris halus
kulit pangsit siap pakai

Cara membuat:
1. Campurkan semua bahan adonan, kecuali tepung dan kulit pangsit, hingga rata.
2. Masukkan tepung, aduk hingga kalis.
3. Bagi dua, 1 bagian dibentuk bola-bola dengan bantuan 2 sendok. 1 bagian lagi dimasukkan ke dalam kulit pangsit seperti di bawah
4. Kukus adonan yang dibentuk bola selama 20 menit. Sedangkan yang dibungkus pangsit, digoreng dalam minyak panas hingga kuning kecoklatan
Siap disajikan bersama kuah dan bahan pelengkapnya

Bahan kuah:
1 ltr kaldu ayam atau kaldu sapi
1 daun bawang, iris
3 siung bawang putih, memarkan
garam, gula dan merica secukupnya
sedikit minyak untuk menumis

Pelengkap:
bawang goreng
seledri

Cara membuat kuah
1. Didihkan kaldu. Tumis bawang putih kemudian masukkan dalam didihan kaldu
2. Tambahkan gula, garam dan merica. Koreksi rasa sesuai selera.
3. Tambahkan daun bawang. Matikan api

untuk +/- 6 porsi

Cuanki disajikan dengan menyusun siomay yang dikukus bersama pangsit yang digoreng kemudian disiram kuah panas-panas. Taburi bawang goreng dan irisan seledri. Tambahkan saos sambal jika suka. Sluuurp! Sampe rebutan sama anak-anak. Lakuuu dicemal-cemil :D

Note:
Simpan pangsit gorengnya dalam wadah tertutup supaya tetap kriuk-kriuk ketika akan disajikan.

Sabtu, 01 Maret 2014

Pempeeek... haduh, ga bisa nolak kalo ditawarin makanan satu ini. Siapa sih yang ga doyan. Sebenernya udah lama pengen bikin pempek lagi. Dulu pernah 2 kali bikin pake resepnya dapur umami. Resepnya gampang diikuti, simpel dan jelas karena bentuknya video tutorial. Cukonya mantab, cucok lah..Pada bilang enak, rasanya 'dapet', tapi buatku tekstur pempeknya kok belom 'dapet' yah..terlalu keras dan kenyal..pengennya kenyal tapi empuk kaya pempek Mang Ilir yang di TamSis Jogja. Apa mungkin karena dulu kebanyakan tepung tapiokanya ya. 
Beberapa hari yang lalu kebetulan adik di jakarta ditugaskan ke palembang dan tentu saja bawa oleh-oleh pempek aseli palembang. Ramee..di group wa ngomongin enaknya si pempek asli ini. Kami cuma bisa gigit jari, huhuhu.. :p
Langsung deh, si ayah beli ikan pangasius fillet (frozen) sama fillet salmon, minta dibikinin pempek. Hahaha.. Oiya, saya memang ga pernah pake ikan tenggiri untuk pempek dan siomay. Waktu itu belum nemu apa gantinya, trus baca-baca katanya bisa disubstitute pake ikan apa saja yang berdaging putih. Nah disini pangasius lah ikan putih yang paling murah tapi memang rasanya plain. Supaya nampol perlu dtambahin salmon. 1:7 (100 gram ikan salmon plus 700 gram ikan putih) juga sudah berasa banget ikannya kok.. Sejak itu ga pernah penasaran nyari tenggiri lagi.

Kali ini saya penasaran pengen coba resep mba Ricke yang ini. Baca artikelnya dan komentar2nya pokoknya langsung percaya dan yakin aja kalo resep ini bakalan jadi pempek yang enak. Dan bener lhoh, ga cuman enak, teksturnya juga empuk lembut di dalam dan garing krenyes di luar. Sukaa.. Mungkin karena pake biang itu ya di resepnya. Ga ngerti deh, mana yang bikin empuk, tapi pokoknya bakalan pake resep ini lagi klo mo bikin pempek. Makasih banyaak untuk beliau :) 
Sebenernya pengen bikin plek kaya resep mba Ricke, tapi karena keterbatasan bahan, jadilah resepnya seperti di bawah. Alhamdulillah, meski hasilnya ge jelas bentuknya, tapi rasanya enak dan teksturnya okeh.

Pempek Palembang

adapted from Ricke Indriani 

Bahan A

50 gr terigu
200 ml air
2 sdm garam
2 sdt gula pasir
4 siung bawang putih, haluskan
2 sdm minyak goreng

Bahan B

1 kg fillet ikan pangasius 
200 gr smoked salmon (atau fresh salmon, atau frozen salmon)
>> campuran ikan pangasius dan salmon ini bisa diganti ikan berdaging putih lainnya (tenggiri, dll)
200 ml air
1 butir telur

Bahan C

700 gr tepung tapioka
tidak semuanya terpakai, tambahkan sedikit demi sedikit hingga dirasa cukup dan bisa dibentuk.
Kemarin saya pakai hanya kurang lebih 500 gr, sisanya untuk melumuri tangan saat membentuk pempek. 

air yang banyak untuk merebus

minyak untuk menggoreng
telur untuk isian pempek kapal selam

Bahan cuko (yang ini saya ambil dari resep dapur umami):

750 ml air
350 gr gula jawa
50 gram asam jawa
2 sdm bawang putih halus
1/2 sdm garam

Cara membuat:

1. Bahan A. Campur bahan A kecuali minyak goreng. Masak di atas api kecil hingga mengental, angkat. Masukkan minyak goreng. Simpan dalam kulkas selama lebih kurang 30 menit
2. Bahan B. Thaw fillet pangasius kemudian haluskan bersama salmon dengan food processor. Saat masih dingin, campurkan air dan telur. Jika menggunakan ikan fresh (bukan dari freezer), gunakan air es
3. Keluarkan bahan A dari kulkas, campurkan dengan bahan B hingga rata dengan tangan.
4. Campurkan bahan C (tepung tapioka) sedikit demi sedikit. Uleni dengan ujung jari asal rata, jangan lama-lama ya. Hentikan penambahan ketika adonan dirasa cukup bisa dipulung dan dibentuk.
5. Bentuk pempek sesuai keinginan kemudian rebus hingga mengapung. Angkat.
6. Goreng hingga kekuningan.



Cara membuat cuko:
Campurkan semua bahan kemudian didihkan. Tambahkan cabai ulek jika ingin pedas

Note:

1. Goreng ketika akan dimakan. Pengalaman kemarin, semua pempek langsung saya goreng. Jadi ada sebagian yang disimpan untuk besoknya dan ternyata jadi liat seperti tipikal gorengan yang sudah nginep semalem. Memang bisa diangetin lagi pake microwave tapi tetep nampol kalo makannya fresh dari penggorengan. 
2. Notenya mba ricke, semakin banyak tepung sagu atau tapioka yang digunakan akan semakin kenyal atau keras
3. Notenya mba ricke lagi, kalau menginginkan cuko yang pekat, gunakan gula jawa atau gula aren asli yang berwarna pekat

Oiya, mba ricke juga pake ebi sangrai yang dihaluskan plus tongcai dalam cukonya. Kemaren saya ngga pake..soalnya ga ada. Ga ngerti juga tongcai bentuknya kaya apa. Hehehe.. Katanya sih, bikin jadi lebih enak..

Selamat mencoba ^^